UTS 4 — My SHAPE

4.1 Aspek My SHAPE

1. Spiritual Gifts (S): Kelebihan Khas

Aku punya kecenderungan buat melihat masalah secara sistematis dan nyari pola di baliknya.

Cara berpikirku cenderung analitis dan logis, tapi aku juga suka ngulik hal baru dengan cara yang nggak biasa.

Buatku, solusi terbaik itu yang sederhana, tapi bener-bener bisa jalan di dunia nyata.

2. Heart (H): Nilai Inti & Gairah

Nilai yang aku pegang: kejujuran, tanggung jawab, dan nggak nginjek hak orang lain.

Aku dapet energi dari rasa ingin tahu dan kepuasan waktu sesuatu yang kupelajari akhirnya bisa aku terapin.

Aku paling semangat kalau bisa bantu orang lain lewat hal yang aku bisa — entah lewat ide, solusi, atau hal kecil yang bikin hidup mereka lebih mudah.

3. Abilities (A): Keterampilan Utama

Hard skills: programming (C, Java, Python), desain, analisis data, dan bikin laporan yang rapi dan jelas.

Tools yang sering kupakai: Excel, VS Code, dan beberapa tools data lain buat ngolah dan nyajiin insight.

Soft skills: adaptif, bisa baca suasana, dan komunikatif kalau konteksnya jelas. Aku bukan orang yang banyak ngomong, tapi kalau udah nyambung, aku total.

4. Personality (P): Profil Kepribadian

MBTI: ISTP (kadang ISTJ, tergantung mood dan konteks).

Gaya kerja: aku lebih suka dikasih kepercayaan daripada instruksi detail. Aku belajar paling cepat lewat eksperimen langsung — learning by doing.

Aku tipe yang mikir dulu baru ngomong, tapi kalau udah ngomong, biasanya itu hasil mikir yang panjang.

5. Experiences (E): Pengalaman & Pelajaran Hidup

Merantau ke ITB ngajarin aku banyak hal: gimana rasanya hidup jauh dari zona nyaman, gimana cara bertahan waktu semuanya berantakan, dan gimana tetap tenang di tengah chaos.

Aku belajar kalau mandiri itu bukan berarti harus ngelakuin semuanya sendiri, tapi tahu kapan harus minta tolong dan kapan harus berdiri sendiri.

4.2 Piagam Diri (Self-Charter)

Misi Hidup:
Aku pengen hidup yang relevan — bukan cuma pinter di atas kertas, tapi bisa bikin sesuatu yang bener-bener berdampak. Aku pengen ngubah rasa penasaran jadi karya yang bermanfaat, yang bisa bikin orang lain mikir, “Oh, ternyata bisa kayak gitu, ya.”

Nilai Inti:
Kejujuran intelektual, empati, dan rasionalitas. Aku percaya tiga hal ini penting biar bisa seimbang antara mikir dan ngerasa.

Peran Inti:
Sebagai pembelajar, aku pengen nyelam lebih dalam dari sekadar permukaan. Sebagai pemecah masalah, aku pengen bikin solusi yang efisien, bukan cuma keren di teori.

Kompas Keputusan:
Kalau sesuatu nggak bikin aku tumbuh atau nggak bermanfaat buat orang lain, berarti itu cuma gangguan ego. Aku pengen tetap di jalur yang bikin aku tenang, bukan cuma sibuk.

Janji Pelayanan:
Aku bakal pakai kemampuan analisis dan logikaku buat nyederhanain hal yang rumit supaya lebih mudah dipahami. Aku pengen jadi penghubung antara hal yang kompleks dan yang sederhana — antara mesin dan manusia.

Batasan:
Aku nggak mau kehilangan arah cuma karena ngejar validasi. Aku nggak mau kerja tanpa makna, belajar tanpa refleksi, atau ngomong tanpa isi. Aku bakal jaga keseimbangan antara ambisi dan istirahat, antara logika dan empati.

4.3 Pernyataan Misi Pribadi

“Aku berkomitmen buat terus belajar, nyoba, gagal, dan ngerapihin lagi. Aku pengen semua proses itu transparan — biar ide-ide kecil bisa tumbuh bareng orang lain, bukan cuma disimpen di kepala.”

4.4 Identitas Naratif

Aku bukan tipe orang yang cepet puas. Aku senang ngulik, ngetes, dan ngelihat sesuatu dari sudut yang nggak biasa. Buatku, proses belajar terbaik bukan lewat teori panjang, tapi lewat praktik langsung — trial and error, debugging, dan refleksi.

Dalam kerja, aku paling nyaman kalau dikasih kebebasan buat eksplorasi. Aku ngerasa paling hidup waktu lagi ngulik sesuatu yang rumit dan akhirnya berhasil ngerti polanya. Tapi aku juga sadar, kerja keras doang nggak cukup — harus ada makna dan arah di baliknya.

Aku bukan orang yang paling ekspresif, tapi aku punya empati yang kuat. Aku peduli sama orang, cuma caraku nunjukin bukan lewat kata-kata, tapi lewat hasil. Walau kadang aku keliatan tenang atau dingin, aku selalu punya niat buat bikin hal-hal yang aku kerjain beneran berguna buat orang lain.

Intinya, aku bukan yang paling cepat, tapi aku selalu nyari cara buat jadi lebih baik dari versi aku kemarin.

4.5 Kesimpulan SHAPE

SHAPE-ku nunjukin satu hal: aku dibentuk buat mikir, nyoba, dan bikin sesuatu yang nyata. Kelebihan di logika (S), nilai kejujuran dan tanggung jawab (H), skill di programming dan desain (A), kepribadian yang praktikal dan reflektif (P), plus pengalaman hidup yang ngajarin adaptasi (E) — semuanya ngebentuk arah hidupku: bikin sesuatu yang berguna, realistis, tapi tetap punya jiwa.

II2100 Komunikasi Interpersonal dan Publik

← Balik ke Halaman Utama